Ilustrasi proyek dam raksasa (giant sea wall).
Ilustrasi proyek dam raksasa (giant sea wall). (sumber: Royalhaskoning)
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan Bank Dunia menghibahkan dana sebesar US$ 4 juta untuk membiayai studi awal pembangunan proyek tanggul laut raksasa(Giant Sea Wall) di Teluk Jakarta.
Namun, tim yang mengkaji potensi pembangunan proyek tersebut berasal dari luar negeri.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyayangkan, tim pengkaji tanggul raksasa tersebut berasal dari pihak asing dan tidak menggandeng tenaga ahli dari Indonesia.
“Karena itu, saya bentuk tim pendamping para ahli dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan lainnya untuk ikut mengkaji proyek Giant Sea Wall. Tim ini untuk meng-counter semua itu. Jadi, semua keputusan nanti harus kesepakatan bersama,” ujar dia di Jakarta, Jumat (12/4).
Menurut dia, keahlian dan kemampuan para ahli dari dalam negeri bisa diandalkan untuk mengkaji pembangunan tanggul untuk mencegah banjir dan mendukung infrastruktur jalan di Jakarta tersebut.
Tim bentukan pemerintah ini juga dibantu oleh tenaga ahli muda yang diharapkan dapat belajar dari pengerjaan proyek tersebut sehingga nantinya tidak bergantung pada pihak asing.
“Mulai hari ini tim itu akan berkoordinasi dengan tim dari World Bank untuk membicarakan dampak lingkungan dan semuanya yang berkaitan. Tim ini juga direncanakan bertemu rutin seminggu hingga dua minggu sekali,” papar dia.
Investor Daily
Penulis: EAN/WBP
Sumber:Investor Daily